Belakangan ini saya sering mendengarkan sebuah lagu dari band pendatang baru. Named Happy Ending. Band yang digawangi sama beberapa kakak alumni saya sewaktu SMA ini membawakan lagu yang easy listening menurut saya. Liriknya biasa saja tapi mengena. Ringan tapi mendalam. Nah, dari keseringan denger lagu inilah, saya jadi ingin mengulas tentang mereka pada kesempatan ini. Tadi sempat wawancara via sms personil-personilanya juga deh buat cari tau. Hahahaha
Berawal dari sebuah warung tongkrongan
Band bergenre poppunk/punkmelodic ini berasal dari sebuah warung tongkrongan di Kota Muntilan tercinta, Warung Mbak Wik (lokasinya Jalan Ngadiretno deket sama sekolahan, yang sudah baca ini wajib mampir! Haha). Latar belakang berdirinya band ini pun sangat unik, aneh, rada-rada wagu. Berdasarkan keterangan Memet, band ini didirikan sebagai sarana untuk cari cewek dikarenakan para personilnya yang sedang broken heart. Namun sampai saat ini belum juga menunjukkan tanda-tanda yang signifikan tentang datangnya pacar. Hahaha. Band ini banyak mendapat inspirasi dari band Melodic Punk seperti Closehead dan ada juga Blink 182.
Dimas, Memet, Arsy, Akbar
Terbentuk pada tahun 2012, Happy Ending digawangi oleh:
Timus - Dimas Susila (Guitar)
Simin - Arsy Amir (Guitar)
Memet - Ahmad Syaifudin (Drum)
Kwok - Ahmad Akbar (Bass)
Happy Ending : when heart can't speak any longer
Nama Happy Ending sendiri memuat harapan-harapan dari para personilnya yang berharap semuanya akan berakhir dengan bahagia (saya sendiri udah langsung jatuh cinta pertama kali tahu nama bandnya). Sekarang ini Happy Ending sudah mengeluarkan 2 single, Mungkin dan Seiring Waktu.
More info about Happy Ending :
sudah ada satu lagi dek :D
ReplyDeletefollow juga ya dek kalo berkenan :)
ReplyDelete