jadi.
kemarin-kemarin gue sempet nyinggung soal beberapa lagu yang lagi gue dengerin. dan salah satu dari lagu tersebut adalah post dissolution oleh halfway home, hasil perkawinan pikiran dochi sama sani.
kalo gue artiin mentah-mentah berarti "setengah jalan ke rumah", awalnya gue nggak ngeh sama nama duo ini wkwk. tapi setelah gue coba pikirin baik-baik, gue menemukan link. halfway home sendiri menurut gue adalah analogi buat suatu kisah yang kandas di tengah jalan. belom sampe tujuan, kandas di tengah-tengah, tanggung banget deh pokoknya. dan lo tau sendirilah gimana rasanya berada di posisi tanggung, gak enak banget. jadi di sinilah gue, mencoba memahami cerita di balik lagunya halfway home, judulnya post dissolution.
dan perlu gue tegasin, tulisan ini cuma berdasarkan pemikiran gue, bukan penulis lagunya. dan kata 'i' di sini gue sebut dengan 'si cowok'. well, gue rasa penulis lagunya cowok, jadi nggak papa kan? so, enjoy the story behind post dissolution song.
dan perlu gue tegasin, tulisan ini cuma berdasarkan pemikiran gue, bukan penulis lagunya. dan kata 'i' di sini gue sebut dengan 'si cowok'. well, gue rasa penulis lagunya cowok, jadi nggak papa kan? so, enjoy the story behind post dissolution song.
i'm not surprised that things are not working out for me
back in my room again, trying to comprehend
gue nggak terkejut ketika hal-hal bekerja pada orang lain tapi nggak buat
gue. dan gue kembali lagi ke kamar, mencoba buat memahami apa yang menyebabkan
itu semua. (di sini nih ketika si cowok harus mendapati kisahnya yang kandas, dan dia masih coba memahami kenapa bisa gitu)
i'm out of shape and i'm hungry for affection
trying so hard to get your attention
gue merasa hancur, out of shape, jadi nggak berbentuk lagi. dan gue haus
akan kasih sayang, kasih sayang dari lo. jadi tolong ngerti, dibalik semua sikap gue adalah bentuk usaha keras gue buat dapet perhatian lo.
so i run, run away
but this heart wants to stay
back to square one
jadi gue berlari, berlari dari semua realita di depan gue. tapi hati ini
ingin tetap tinggal, tetep jadi satu. dengan lo. (di sini si cowok menunjukkan keegoisan hatinya. lo bisa rasain kalo si cowok beneran masih sayang sama ceweknya)
why can't we just pretend that life is better when we're around
'cause i found a place of peace outside my window
jadi, kenapa kita nggak bisa pura-pura aja kalo hidup ini lebih baik ketika
kita bareng-bareng. karena gue nemuin tempat yang nyaman ketika gue berada di
luar jendela gue, yaitu di samping lo.(another bentuk keegoisan rasa sayang)
i find it hard to believe that if this is not making me easy
then we're not meant to be
tapi gue emang susah buat percaya bahwa semua ini nggak berjalan mudah buat
gue dan kemudian kita nggak ditakdirkan bersama. oke, di sini gue agak bingung.
mungkin bakal lebih mudah dipahami seperti ini; gue percaya semua ini bakal mudah dan
kita ditakdirkan bersama.
i put myself to sleep
don't wake me up from dreaming
jadi gue meletakkan semua yang indah itu dalam tidur gue, dan jangan
bangunkan gue dari mimpi-mimpi. karena disetiap mimpi gue, ada lo di sana.
let's be real
you're never even here lately darling so
gue berharap semua yang ada dimimpi gue itu menjadi nyata. apalagi belakangan ini lo nggak ada di sini, di
sisi gue. (dan si cowok pun merasa kesepian tanpa si cewek di sampingnya, duh kangen cie kangen.)
stay like you want me
as much as i need this
say that you want me here
gue harap lo tetep jadi lo yang ingin gue selalu di samping lo, sebanyak yang gue butuhkan. jadi bilang ke gue kalo lo pengen gue tetep di sini (hingga pada akhir lagu, si cowok menegaskan bahwa dia masih menaruh harapannya pada si cewe).
oke, jadi walaupun penulis lagunya cowok, dan lagu ini pun dinyanyikan oleh suara cowok. tapi tetap saja lagu bisa jadi backsound kisah gue sekarang. oke, udahan curhatnya, thats all. gue suka lagu ini.
oh iya, gue punya nih link yang bisa lo kunjungi:
cheers,
diane.
thanks! :)
ReplyDeletenggak sih. bahasa inggris gue payah. hahaha